Jumat, 10 Agustus 2012


Enam Puluh Tujuh Tahun Tanpa Makna
 Enam puluh tujuh  tahun sudah kita mengunakan Pancasila sebagai landasan dasar negara Indonesia. Dengan penuh pengorbanan , usaha keras, bahkan sampai perdebatan yang sangat hebat terjadi untuk menjadikan Pancasila ini sebagai landasan dasar negara Indonesia, negara yang harus kita junjung tinggi dan patut kita hormati.  Berbagai rintangan yang di hadapi dalam mempertahankan Pancasila. Seperti yang kita bisa lihat pada kejadian  47 tahun silam , tepatnya tanggal 30 September 1965. Para pahlawan dan  seluruh warga negara Indonesia berjuang untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara  Indonesia.   Sembilan pahlawan revolusi kita telah mengorbankan nyawa mereka hanya untuk Indonesia yaitu untuk mempertahankan Pancasila, mereka telah menghabiskan seluruh tenaga , jiwa dan darah mereka untuk  persatuan dan tumpah darah Indonesia. Karena berkat jasa-jasa mereka kita masih menggunakan Pancasila ini sebagai dasar negara kita.  Namun apalah arti jika begitu besar perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan bangsa kita ini. Jika kita masih egois untuk memikirkan diri sendiri.  Dulu para pahlawan berjuang untuk membela persatuan dan  kesatuan Indonesia , tapi sekarang  apa?
             Para pejabat negara malah berjuang dan berebut untuk menjadi penguasa negara dan mencari kedudukan yang setinggi-tingginya. Untuk apa? Bukan untuk memajukan , mempertankan  kesatuan dan  persatuan bangsa ini. Tapi mereka hanya kambing hitam yang ingin saling menjatuhkan satu sama lain, agar mereka bisa menguasai semuanya. Mereka hanya ingin memperkaya diri mereka sendiri tanpa memikirkan kepentingan rakyat jelata , yang merintih kesakitan , menderita , yang membutuhkan uluran tangan mereka. Bahkan para pejabat negara tak pernah berpikir, bahwa apa yang mereka miliki dan dapatkan sekarang itu semua adalah milik rakyat. Cobalah kita lihat rakyat jelata yang tinggal di pinggir jembatan , walaupun hidup mereka menderita tapi mereka selalu ingat dengan kewajiban mereka terhadap negara Indonesia , bahkan saat mereka menginkan keadilan dari pemerintah mereka tak pernah mendapatkan tanggapan. Namun malah orang-orang  yang berpendidikan dan memiliki akhlak moral yang tinggi yang melakukan penuntutan hak yang lebih banyak, mereka hanya ingin hak-hak mereka terpenuhi, tapi mereka tidak pernah sekalipun melakukan kewajiban mereka kepada bangsa Indonesia ini.
            Sekarang negara Indonesia sedang dilanda krisis degredrasi moral, para pemimpin Indonesia belum sepenuhnya memaknai apa yang harus mereka lakukan untuk bangsa Indonesia. Mereka malah menyalah gunakan uang rakyat untuk kepentingannya sendiri. Para pemimpin Indonesia belum sepenuhnya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, terutama sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Cobalah untuk  berpikir di dalam benak kita yang terdalam. Demokrasi  Pancasila yang kita laksanakan di negara kita, bukan komunis atau pun kapitalis. Patutkah kita untuk hanya memikirkan diri sendiri atau pun golongan –golongan elit yang berkuasa. Tapi kalau demikian untuk apa ada Demokratis, untuk apa ada DPR dan MPR jika malah penyalur aspirasi rakyat yang di bentuk hanya untuk menyalurkan kepentingan golonganya saja , bukan untuk  kepentingan rakyat.
Sumber: wikipedia pancasila.
 Buku kewarganegaran kelas X. 

Minggu, 10 Juni 2012

sinopsis buku Character Building


Sinopsis Buku
Judul Buku: Character Building
Pengarang:Erie Sudewo
Penerbit: Republika penerbit
Tahun Terbit: 1 juli 2011
Jenis Buku:  non fiksi
Jumlah halaman: 289
Buku ini dikarang oleh Erie Sudewo, diterbitkan oleh Republika Penerbit. Buku ini merupakan buku perdana dari pemamtapan tiga babak hidup Erie Sudewo. Buku ini mengulas tentang apa yang harus dilakukan untuk menjadi karater yang kuat. Karakter layaknya fondasi yang digunakan seseorang untuk menopang kehidupannya yang fana ini. Setiap orang diberkati kapasitas dan kapabilitas oleh Tuhan Yang Maha Esa yang akan digunakan untuk menjadi landasan untuk bertindak .Tuhan telah memberkati kita dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing, semua hal tersebut dapat untuk ditingkatkan . Namun setiap orang memiliki takarannya masing masing-masing, boleh saja orang tersebut ingin meningkatkan kapasitas dan kapabilitasanya tapi semua itu bergantung pada motivasi, komitmen, konsistensi dan pengalaman  diri sendiri.Semua itu saling berterkaitan dan akan membentuk karakter diantaranya karakter dasar,karakter unggul dan karakter pemimpin.
Manusia yang kuat prinsipnya pun terkadang terpeleset, apalagi yang hidup tanpa nilai. Sebagai fondasi, karakter dasar seharusnya memang ada di tiap diri manusia.Tidak egois karakter dasar yang utama yng harus dimiliki oleh manusia , karena orang yang tidak egois kehidupannya mengalir bagai air ,yang ada disyukuri yang belum ada tidak menggangu pikirannya.Karena sifat mengalahnya, nafsu untuk memiliki tipis. Melatih diri agar tidak egois butuh kejujuran yang kuat.Semua yang kita miliki didunia ini adalah titipan Tuhan untuk kita.Kita layaknya tamu yang datang dan membutuhkan pinjaman dan pimjaman itu kelak akan kembali lagi kepada pemiliknya.Kedisiplinan untuk melatih kejujuran tidak hanya berdampak pada diri kita sendiri,tapi juga pihak lain karena disiplin memperlihatkan kualitas seseorang. Satu disiplin akan lahirkan kedisipinan yang lain.Semua karakter dasar inilah yang akan dididik jadi prilaku.Siapa yang belum punya karakter dasar jangan bercita-cita untuk maju.Bina diri saja tidak bisa apalagi hendak menjadi unggulan, maka kita harus memerlukan karakter unggul  yang akan mengantar anda menjadi manusia baik, maju dan unggul.
Ikhlas merupakan sifat baik yang amat mudah diucap namun susah dilakukan. Begitu sulit dihayati sehingga boleh dibilang ikhlas adalah roh perbuatan.Tidak ikhlas tidak ada nilainya. Yang orang bilang ,berbuat tapi tidak ikhlas sia-sia.Perbuatan itu dikelompokan menjadi 2 katagori:wajib dan anjuran dan semua itu harus dilakukan dengan keikhlasan.Ikhlas karena Tuhan, artinya manusia berbuat baik bukan karena ingin dipuji, hendak cari nama,cari dukungan atau bahasa kiasannya “ Ada udang di balik batu”.
 Apapun yang kita lakukan dengan ikhlas maka rasa sabar itu akan tumbuh. Sabar meminta pengorbanan, agar semua pihak bisa mengutamakan hal yang lebih besar ketimbang pribadi. Sabar dapat meluluhkan permusuhan, orang yang tadinya marah,terbalik tenang karena yang dihadapinya amat sabar.Kesabaran tidak hanya membawa persahabatan, namun juga penuh dengan kesantunan, kelembutan,keharuan, keteduhan, kesejukan dan kedamainan.Orang yang sabar akan selalu bersyukur dengan apa yang diperolehnya, mereka yang selalu bersyukur tidak  pernah terjebak dalam tarikan pemikiran materi. Orang yang mencuri bisa mensyukuri hartanya.Jikapun bisa hanya sesaat, nikmat hariahnya terpenuhi, tapi hati nurani mereka teriris-iris. Mereka yang mencuri adalah orang tidak berani bertanggung jawab.Sedangkan orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau mengakui kekeliruannya dan siap menerima hukuman.
 Orang yang mengakui kekeliruan, tidak selamanya mendapat perlakuan buruk. Bisa saja orang yang mengaku salah dapat simpatik besar. Justru karena itu kekeliruan bisa dimaafkan untuk kemudian dibenahi bersama-sama. Ada orang yang akhirnya jadi baik karena bertanggung jawab dan menyesali perbuatannya. Tetapi ada orang yang jangan-jangan malah terjerumus karena selama ini merasa aman tidak pernah membuat kekeliruan.Karena  selalu berada pada zona nyaman, kedewasaanya tidak tumbuh sehat.Mustahil orang bisa dewasa tanpa melakukan kekeliruan.Sebagian besar dari pemerintah kita sekarang ini lepas dari tanggung jawab, mereka hanya mementingkan hak, dan tak pernah mau untuk melakukan kewajibannya, untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.Mereka tidak tau bahwa dengan berkorban banyak pihak yang terbantu.Dalam bahasa agama, berkorban itu adalah sedekah.Dalam bahasa sehari-hari, itu kepedulian. Melalui  berkorban seseorang itu dapat memperbaiki dirinya, namun tidak ada paksaan untuk memperbaiki diri.
Tidak satu manusia pun bisa mengubah orang lain. Semua itu kembali kepada masing-masing. Berubah untuk baik atau buruk sama-sama berat, karena sama-sama sulit maka carilah yang halal dan baik. Berubahlah karena Tuhan karena itu pasti kebaikan, jangan berubah karena jabatan, harta ataupun gelar, karena itu keburukan .Perbaikilah diri dan terus waspada. Berhati-hatilah iblis tidak pernah putus asa, dia tetap menunggu di tikungan terakhir. Kesungguhan untuk lakukan perbaikan, itulah yang membuat banyak orang kemudian jadi berhasil, kesungguhan itulah yang harusnya di cari. Kesungguhan itu hanya bisa dijalankan bila kita punya komitmen dan tujuan yang jelas.
Setiap pemimpin harus bisa memimpin,namun harus melatih diri agar memiliki jiwa kepemimpinan.Pemimpin esensial, itulah pemimpin yang memiliki sifat kepemimpinan, setiap pemimpin 3 petanyaan yang menggugat dirinya. Pertama, pastaskah dia memegang  jabatan ini. Kedua, cocokkah jabatan ini untuk dirinya. Bila cocok, lastas ketiga mampukah dia perankan tugas jabatan ini. Keadilan pemimpin tampak dari kesabarannya saat dia punya kekuasaan, punya jabatan, dan punya kekuatan.
Untuk menjadi pemimpin yang memiliki sifat kepemimpinan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat pertama, harus punya karakter dasar. Syarat kedua, mesti punya karakter unggul. Syarat ketiga, harus mendidik karakter pemimpin. Tanpa dididik, semua sifat pembentuk karakter itu masih berupa nilai. Tanpa dijadikan perilaku, nilai baik itu hanya menjadi pengetahuan saja. Untuk menjadi kebiasaan, apapun harus dilatih. Latihan terus menerusjadilah perilaku, dengan perilaku, otomatis kebiasaan itu akan terbawa kemanapun, dimanapun dan kapanpun.
“Karakter pemimpim” ada sembilan nilai pembentuknya. Nilai utama yang harus dimiliki tiap pemimpin adalah adil. Kedua , arif bijaksana adalah selalu menggunakan akal. Orang bijaksana adalah orang yang selalu menggunakan akalnya, berbeda dengan orang pintar, dia hanya menggunakan otaknya. Tanpa budi pekerti, banyak orang pintar yang ‘minteri’. Ketiga, pemimpin yang negrawan, harus sama, harus sama-sama siap menderita bersama dengan yang dipimpin itulah ksatria.Biasanya orang yang memilki jabatan, sulit untuk berlaku biasa saja. Sebab jauh dari satpam sudah pasang kuda-kuda untuk memberi hormat. Namun berbeda dengan pemimpin yang rendah hati, dia hidupnya sehat dan tidak akan terusik saat orang lain pamer. Dia bahkan tersenyum saat yang lain bertingkah dengan apa yang dimiliki.
Orang yang rendah hati itu jiwanya ringan, saat orang lain emosional, orang rendah hati akan kontrol dirinya kuat. Sederhana merupakan salah satu hasil dari rendah hati.Dengan rendah hati untuk sederhana, kehidupan bangsa jadi sehat.Bayangkan jika pejabat yang mau naik angkutan umum, ini pendidikan yang terasa karena menjadi contoh. Ini bukan kata-kata melainkan tindakan.Sederhana itu dalam tampilan, rendah hati itu dalam bersikap. Tapi dalam berpikir seorang pemimpin harus memiliki pandangan ke masa depan.Seorang pemimpin harus bisa memprediksi apa yang kira-kira akan terjadi ke depan. Apa yang akan terjadi besok, memang berhubungan dengan apa yang kita lakukan di hari ini. Inilah nilai karakter pemimpin yang keenam. Pemimpin yang baik selalu bisa menemukan dan memecahakan masalah. Pemimpin yang terbaik bisa mengajak tim untuk memecahkan masalah. Pemimpin dari segala pemimpim yang terbaik adalah yang bisa membangkitkan tanggung  jawab tim untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan.Sehingga akan terjalin komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, komunikasi sangat penting dilakukan karena tanpa adanya komunikasi maka pemimpin tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mensejatherakan rakyatnya. Karena rakyatlah yang memberikan inspirasi kepada pemimpinnya untuk menciptakan kesejatheraan.
Buku ini mengigatkan pentingnya karakter. Kita tahu bahwa karakter dibangun bukan lewat lisan  atau tulisan, tapi lewat contoh. Orang tua mempraktekkan karakter di rumah, maka anak-anak akan meniru. Hadirkan guru berkarakter disekolah, maka siswanya akan meniru. Orang berkarakter akan menularkan karakternya. Kehadiran buku ini dihapakan bisa menopang upaya penting dan urgen dalam membangun karakter tersebut.



Kamis, 10 Mei 2012

pidato meningkatkan minat baca

Tema   :Meningkatkan Minat Baca di Sekolah
Situasi : Formal
Tempat: Hall

Yth. Kepala Desa Kumbutambahan.
Yth. Kepala SMA N Bali Mandara (Sampoerna Academy).
Yth. Head of Academic, Head of Student Service, Head of Operational.
Yth. guru beserta staff SMA N Bali Mandara (Sampoerna Academy) dan teman-teman yang saya banggakan dan saya cintai.

            Om Swastiastu.
            Puji syukur kita panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmat Beliaulah kita semua dapat berkumpul di sini dalam keadaan yang sehat. Semoga apa yang kita harapkan dapat terkabulkan oleh Beliau.
Hadirin yang terhormat,
Sudahkah anda membaca hari ini? Pernahkah anda terpikir untuk membaca buku sejenak walau sesibuk apa pun anda? Seiring dengan berkembangnya arus globalisasi, kita sebagai negara yang berkembang patut bisa menyesuaikan diri. Perkembangan itulah yang menyebabkan kita semua harus bisa mencari informasi yang ada dan terjadi. Nah, dengan membaca kita dapat mengetahui informasi yang terjadi. Namun anak remaja sekarang sudah enggan untuk membaca. Bagi mereka membaca itu adalah hal yang sangat membosankan dan bikin ngantuk. Mereka tidak tahu bahwa dengan membaca mereka memiliki segudang manfaat yang bisa mereka dapatkan.
            Indonesia merupakan negara dengan banyak kepulauan yang memiliki berbagai sumber daya alam. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki pengetahuan, skill dan teknologi yang cukup untuk mengolah sumber daya yang ada. Perlu adanya peningkatan minat baca para remaja agar mereka mengetahui berbagai informasi dan memperoleh pengetahuan yang baru. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa.
Tersedianya perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik. Bicara terkait dengan budaya tidak lepas dengan adanya peran penting sebuah perpustakaan terlebih di sekolah. Sebuah perpustakaan harus memberikan pelayanan yang baik dan manajemen yang baik pula bagi siswa. Adanya referensi buku yang lengkap maka siswa dapat mencari buku yang mereka inginkan.
            Memberikan hadiah bagi siswa yang sering meminjam buku dan rajin membaca merupakan cara yang asik dan menyenangkan,karena siswa-siswa yang rajin untuk datang dan membaca di perpustakaan mendapatkan penghargaan. Hal ini dapat mendorong siswa yang jarang ke perpustakaan menjadi lebih sering berkunjung ke perpustakaan. Caranya bisa dilakukan dengan kerjasama antara pihak perpustakaan dan kepala sekolah melalui kebijakan. Hadiah tersebut bisa diberikan misalnya untuk siswa paling sering meminjam buku di perpustakaan. Jadi ada semacam ketentuan berlaku di sini bahwa yang mendapatkan hadiah adalah mereka yang rajin meminjam buku yang kemudian diikuti dengan peningkatan prestasi setelah rajin membaca.
            Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menigkatkan minat baca siswa. Namun semua yang dilakukan membutuhkan proses. Mulailah untuk berbenah dari diri sendiri untuk membaca buku walaupun hanya sebentar .Melalui banyak membaca kita tidak seperti katak dalam termupurung yang hanya bisa berkutik di dalam tempurungnya saja, tapi dia tidak tahu dunia luar. Kita patut mengetahui informasi yang ada di dalam lingkungan sendiri, tapi juga mengetahui informasi yang ada di luar. Sehingga dengan meningkatnya minat baca terutama di kalangan para siswa maka tujuan bangsa Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa akan terwujud dan Indonesia akan bisa bersaing di era globalisasi seperti sekarang ini.
            Demikian sepatah dua patah kata yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ini. Saya mohon maaf yang sebesar- besarnya apabila ada salah kata yang tidak berkenan di hati para hadirin.Semoga dengan pertemuan yang berbahagia ini kita dapat tingkatkan minat baca para siswa. Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan saya tutup dengan paramasanthi.
 Om Santih, Santih, Santih,Om.

           

Senin, 07 Mei 2012

cerpen


Taman Kota yang selalu menjadi Kenangan Indahku
Hari ini hujan turun begitu derasnya. Dan lagi-lagi hujan menemani malam yang gelap dan sunyi ini. Aku memang ditakdirkan untuk s’lalu sendiri tuhan , setiap kebahagianku telah datang , pasti saat itu pula kesedihan akan muncul, memang setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan dan hal inilah yang aku rasakan sekarang ini. Aku terdiam sambil mengingat kenangan indahku bersama  Aditya sahabatku. Dulu kita s’lalu bersama dalam suka maupun duka, setiap hari pergi ke sekolah bareng, main bareng. Begitu sulit rasanya kenangan ini aku lupakan. Tapi tuhan telah berkehendak lain, Aditya telah meninggalkan aku untuk selamanya, karena penyakit yang mengenaskan kanker paru-paru,itulah yanga telah  merengut jiwa sahabatku.
                Tak ku sadari malam yang kelabu ini telah menjadi teman curhatku malam ini, aku berdoa sama tuhan.
                “ Tuhan berikanlah sahabat hamba jalan yang baik, semoga dia mendapat tempat yang baik di sisi engkau tuhan,” ucapku dalam hati.
                Hampir larut malam aku belum tidur, sampai hujan reda mataku belum terpejam. Aku mencoba untuk membalikan badanku beberapa kali, sampai aku bisa tertidur lelap.
                Pagi itu, seperti biasa aku pergi ke sekolah dengan menggunakan sepada kesanyanganku. Aku biasanya setiap pagi selalu pergi ke sekolah bersama Aditya, tapi pagi ini pagi pertama aku pergi ke sekolah sendirian. Sampai aku di sekolah aku meletakkan sepeda di tempat parkir . Sesekali aku memandang bangku di bawah pohon tempat aku biasa duduk dengan Aditya.SMA N 2 Sukawati adalah sekolah yang telah mempertemukan aku bersama Aditya.Aku langsung bergegas masuk kelas. Sampainya di kelas , beberapa temanku menghampiriku dan berusaha untuk menghiburku dengan canda-canda konyol , tapi  aku masih tetap gak bisa tertawa .
                Hari-hariku di sekolah sudah tidak seperti dulu lagi, sekarang  aku sendiri tanpa ada lagi yang mendengarkan keluh kasahku dengan pelanggan di toko buku tempat aku bekerja.Sepulang aku dari sekolah aku pergi ke taman kota sebentar, aku hanya ingin mengingat kenangan terakhirku bersama Aditya  hari terakhir aku bertemu dengan dia sebelum dia meninggal.Rasanya dunia tanpa manusia saat ini, ketika tak ada seseorang yang menemani hidupku.
                Hari-hariku , ku lalui sendirian, tanpa seorang sahabat yang menemaniku. Aku pun mulai terbiasa tanpa adanya Aditya yang menemani hariku. Aku habiskan semua waktuku untuk sekolah dan menjaga toko. Semenjak hari terakhir itu aku gak pernah lagi pergi ke taman kota, karena setiap aku pergi kesana , aku pasti akan selalu ingat kenangan itu.          
                6 bulan sudah berlalu kepergian Aditya,  aku menjalankan aktivitasku seperti  biasa. Hari ini pelanggan yang datang tidak begitu ramai jadinya aku bisa agak santai kerjanya. Seorang cowok dengan pakian yang rapi memakai pakian SMA masuk ke dalam toko, aku  pun menanyakannya.
“ Maaf, ada yang bisa saya bantu,”
“Iya mbak, saya ,mau mencari buku komik  Heryporter persi 4.”
“ O’ ya , mari saya antarkan mencari bukunya.” Aku langsung mengantarkan cowok tersebut ke tempat buku komik.
                Setelah lama mencari buku, bukunya  pun ketemu. Aku mengantarkannya ke kasir. Sambil menunggu aku membungkus bukunya, dia bertanya-tanya padaku.
“hay, perasaan kita pernah ketemu  dech.”
“ dimana ?”
Sambil mengelengkan kepalanya  dan langsung menjawab” di taman kota.” O’ya benar aku baru   ingat  aku pernah lihat kamu di taman kota , waktu itu kamu di sana sama seorang cowok.”
Sekejap aku langsung menoleh kehadapannya. “ O’ kamu orang yang jatuh dari pohon di samping taman kota itu, maaf ya aku tertawa waktu itu abis kamu lucu banget sih jatuhnya. “
Karena keasikan ngobrol , bukunya sudah selesai untuk  dibungkus pun dilupakan, tapi setelah aku ingatkan. Lelaki itu pun membayar bukunya. Sebelum dia pergi dia sempat berpamitan sama aku.
“Makasi ya,, senang berbelanja di toko anda.”
“ Iya , makasi telah mau berbelanja di toko ini.” Ucapku singkat.
                1 minggu kemudian, cowok itu lagi datang ke toko, waktu itu aku hendak ingin pergi ke warung  makan  80 meter dari toko. Aku bertemu dengan dia di depan toko.
“ Hay , kamu mau kemana aku mau nyari buku baru bisa  minta tolong buat  cariin gak?”
“ Di  dalam kan masih ada pelayan toko yang lain ,” jawabku agak sedikit ketus, dan langsung pergi meninggalkannya.
Sampai di tempat warung makan aku pun memesan makanan pada pemilik warung. “ pak, saya mie ayam satu ya!”
Tiba-tiba seseorang duduk disampingku. “ aku ikut duduk  ya!” ucap cowok yang aku temui tadi di depan toko.
Teman-temanku pun spontan melihat aku dan dia. “ San, siapa tuh kayaknya aku baru lihat?”
Sebelum aku sempat menjawab dia sudah menjawab duluan.” Aku teman barunya Santi.”
Aku sejenak menghentingkan makanku”  iiss kamu itu sapa , kenal juga enggak , kamu tu kan cuma pelanggan toko buku .” ucapku  dengan nada agak jeles.
“O’ ya kita belum kenalkan , namaku Agus , nama kamu Santi kan?”
“ kok tau???”
“ ya, iya lah, tuh di bajumu ada namamu SANTI. “
Aku malah semakin kesel dengannya. Aku letakkan makananku dan aku langsung pergi.
“ Pak ini uangnya.”  Kataku dan langsung pergi meninggalkan warung tersebut.
Agus mengejarku  dan langsung minta maaf. “ maaf aku , gak ada magsud untuk menggangu kamu tapi aku cuma ingin berkenalan denganmu.”
Aku bergegas masuk ke toko.” Maaf  aku lagi sibuk, “ jawabku sambil pergi ke tempat rak buku.
Agus meninggalkan aku , aku pun melanjutkan pekerjaanku. Setelah agak sore aku pun membersihkan toko dan langsung  pulang.  Ternyata  Agus masih menunggu di depan toko.
“ Kamu masih marah sama aku ya?”
“ Gak ngapain aku marah sama kamu, “
“ Ya udah, sebagai tanda maafku ke kamu , aku ajak kamu ke taman kota ya.”
“ Gak , aku harus cepat-cepat.”
“ Ya, udah sebentar aja!”
Dengan agak kesal aku menerima ajakan Agus. Aku pun berangkat ketaman kota. Sampai di sana  mengajakku ke tempat duduk.
"Hay, kamu kok diam aja dari tadi?”
“ Gak aku cuma lagi bete aja harus menemani orang ngeselin kayak kamu!”
“ Okay, aku tau aku salah, tapi gak usah terus nyalahin aku donk.”
Nampaknya  muka Agus udah mulai kesal. Aku masih terus diam.
“ Memangnya ada apa sih dengan tempat ini kayaknya, ada kenangan yang tak ingin kamu ucapkan padaku.”
Raut wajahku langsung berubah drastis. “ Dulu tempat ini selalu menjadi tempat aku sering bermain dengan sahabatku, dia yang selalu menemaniku dalam suka dan duka. Tapi itu hanyalah kenangan dia sekarang telah pergi meninggalkanku, akibat kanker paru-paru,” ucapku pada Agus. Mendengar hal itu Agus sempat shock.
“ Kamu yang sabar ya,, sekarang  aku akan mencoba untuk menjadi sahabatku.”
                Setelah lama berjalan –jalan di taman Agus mengantarkan aku pulang. Hari ini perasaanku lebih lega dari pada hari-hari sebelumnya. Keesokan harinya , aku mau pergi sekolah. Eh malah udah ada tanpangnya Agus di depan rumah . Aku pun berangkat sekolah dengan Agus. Sekolahku jaraknya agak dekat dengan sekolah agus. Semenjak itu aku pun dan Agus mulai dekat.
                Suatu hari seperti biasa sepulang sekolah aku pergi ke toko tempat aku bekerja. Aku bekerja seperti biasa, sekitar 2 jam , Agus datang menemuiku.
“Hay, kamu sibuk gax?”
“ Gax, nih dah mau pulang,”
“O’ ya untunglah kalo begitu aku gak menunggu kamu lama dong!”
                Aku pun pulang sama Agus, dia mengajakku mampir sebentar ke taman kota. Sampai di sana kita pun duduk di bangku, biasa tempat kita duduk, beberapa menit kemudian.
“ San, aku ingin bilang seseuatu.”
“Apa?” tanyaku santai.
“ Dari pertama aku bertemu denganmu , aku sudah suka sama kamu. Dan sekarang aku baru berani menggungkapkan perasaan itu. Kamu mau kan jadi pacarku.”
 Aku bingung , apa yang harus aku katakan, hati gax karuan. “ Aku gak bisa jawab pertanyaanmu sekarang, aku minta waktu buat berpikir.”
“ Okay, aku kasi kamu sampai 2 hari lagi, jika kamu mau sama aku , kita ketemuan di sini 2 hari lagi,” ucap Agus.
Aku dan Agus pun pulang, sampai di rumah aku langsung masuk kamar dan menjatuhkan badanku di tempat tidur. Malam itu aku tak bisa tidur memikirkan hal tersebut. 2 hari kemudian, aku menemuinya di taman . Sampainya aku disana aku melihatnya di bangku tepat dimana dia menyuruhku menemuinya.
“ Hay, kamu udah lama di sini?”
“Gak, baru san, kok.”
 Setelah lama bengobrol kita pun pulang. Semenjak hari itu aku berpacaran dengan Agus.Malam minggu ini hari pertama aku pergi keluar dengan Agus. Dia mengajakku makam malam di restoran, suasana malam itu sangat romantis banget. Beginikah yang dinamakan cinta ,tanyaku dalam hati.
                6 bulan sudah aku menjalani hubungan dengan Agus. Suatu hari , Agus mendapat kabar Agus sakit . Karena aku gak mzan ataupun nelpon dia selama dia ujian, karena aku gak mau ganggu dia. Aku pun menjenguk Agus ke rumahnya, sampai di sana aku melihat Agus terbaring lemah di tempat tidurnya. Aku sangat kasihan melihatnya, aku peluk dia, tak terasa air mataku terjatuh. Aku ikut merasakan apa yang  dia rasakan. Ketika aku menanyakan tentang apa penyakitnya, dia tidak menjawab sepatah kata pun. Dia hanya mengatakan kalau dia hanya sakit biasa, mungkin karena setres menghadapi ujian aja.
                Keesokan harinya, dia sudah bisa sekolah dia menjemputku untuk pergi sekolah bareng. Mukanya masih terlihat pucat dan lesu. Aku mengajak dia mengobrol sepanjang perjalanan menuju sekolah.
“ Kamu belum sembuh banget udah pergi, ke sekolah ntar kamu sakitnya tambah parah.”
“ Gak kok, aku udah sembuh. O’ ya ntar sepulang sekolah aku jemput kamu ya, kita jalan ke taman kota ya?”
“ ya, ntar aku tunggu.” Sepulang sekolah aku di jemput  sama dia. Kita pun pergi ketaman kota, sampai di sana kita duduk sambil ngobrol-ngobrol. Tiba-tiba Agus jatuh pingsan, perasaanku sangat khawatir terhadapnya. Aku bawa dia ke rumah sakit  dan aku menelpon ortunya Agus. Setelah ortunya Agus datang, pelan-pelan aku menanyakan apa sebenarnya penyakit Agus.  Dengan berat hati ortu Agus menceritkan semuanya kepadaku. Aku sangat shock mendengar semua itu.  Aku pun menangis mendengar semua itu, aku mendekati Agus yang masih tertidur.
“ Agus mengapa nasib yang sama harus menimpa kamu. Aku gak siap untuk kehilangan orang yang aku sayangi untuk ke-2 kalinya, cukup hanya sahabatku yang menjadi korban.”
Agus pun terbangun. “ Kamu kenapa kok, matamu merah.Kamu habis nangis ya?”
“ Gak , aku gak apa-apa kok.”
Aku gak ingin mengatakan, bahwa aku telah mengetahui bahwa dia mempunyai kanker paru-paru.Semenjak mengetahiu hal tersebut, setiap hari  rasanya aku merasakan bahwa Agus akan pergi meninggalkan ku, dan perasaanku pasti akan sama ketika aku di tinggal oleh Aditya.
  Suatu hari Agus menemuiku di toko buku. “ San aku mau bilang sesuatu sama kamu. Sebenarnya aku ,,,,!! Dia menghentingkan perkataannya.
“ kamu kenapa Agus.” Tanya ku penasaran.
“ Aku sebenarnya mengidap kanker paru-paru, aku tau kamu pasti marah sama kamu, karena aku telah berbohong kepadamu. Tapi aku gak mau ngelihat kamu sedih memikirkanku.”
“ Kamu pikir dengan kamu berbohong kepadamu akan membuat aku membencimu, enggak Gus , bahkan aku makin sayang padamu.” 
Agus nampaknya merasa bersalah banget, dia melanjutkan pembicaraannya.” Aku ingin kita mengakhiri hubungan kita aku gak mau kamu ikut menderita karena penyakitku. “
Aku terdiam lesu, Tiba-tiba Agus mengeluarkan batuk yang berisi darah . Aku pun langsung membawanya pulang. Sampai di rumah dokter datang kerumahnya, setelah memeriksa keadaannya . Dokter menemui keluarganya, dan mengatakan,” Saya mohon maaf sebelumnya, penyakit  Agus sudah mencapai stadium akhir. Kemungkinan besar umur Agus hanya 1 bulan lagi. Jadi saya mohon kepada bapak dan ibu  bersabarlah.”
                Semenjak itu aku selalu ingin bersama Agus sebelum dia pergi untuk selamanya. Aku gak ingin 1 bulan waktu yang aku miliki bersama Agus terjadi sia-sia. Beberapa hari kemudian aku jalan-jalan ke rumah Agus, tapi satu hal yang tak aku inginkan terjadi lagi. Agus terjatuh dari tangga ketika mau turun menemui aku. Segera aku berlari menuju Agus, tubuhnya lemah tak berdaya. Sebelum akhirnya dia pergi untuk selamanya dia berkata ,” Aku sangat menyayangimu, makasi udah ngisi detik-detik akhir hidupku dengan cintamu dan kasih sayangku.” Aku tambah menangis mendengar itu. Kata terakhir itu menjadi akhir hidupnya agus .  Dan lagi-lagi aku harus kehilangan orang yang ku sayang untuk kedua kalinya.
***Best friend forever***