Sinopsis
Buku
Judul Buku: Character Building
Pengarang:Erie Sudewo
Penerbit: Republika penerbit
Tahun Terbit: 1 juli 2011
Jenis Buku: non
fiksi
Jumlah halaman: 289
Buku ini dikarang oleh Erie Sudewo, diterbitkan oleh
Republika Penerbit. Buku ini merupakan buku perdana dari pemamtapan tiga babak
hidup Erie Sudewo. Buku ini mengulas tentang apa yang harus dilakukan untuk
menjadi karater yang kuat. Karakter layaknya fondasi yang digunakan seseorang
untuk menopang kehidupannya yang fana ini. Setiap orang diberkati kapasitas dan
kapabilitas oleh Tuhan Yang Maha Esa yang akan digunakan untuk menjadi landasan
untuk bertindak .Tuhan telah memberkati kita dengan kapasitas dan kapabilitas
masing-masing, semua hal tersebut dapat untuk ditingkatkan . Namun setiap orang
memiliki takarannya masing masing-masing, boleh saja orang tersebut ingin
meningkatkan kapasitas dan kapabilitasanya tapi semua itu bergantung pada
motivasi, komitmen, konsistensi dan pengalaman diri sendiri.Semua itu saling berterkaitan dan
akan membentuk karakter diantaranya karakter dasar,karakter unggul dan karakter
pemimpin.
Manusia yang kuat prinsipnya pun terkadang terpeleset,
apalagi yang hidup tanpa nilai. Sebagai fondasi, karakter dasar seharusnya
memang ada di tiap diri manusia.Tidak egois karakter dasar yang utama yng harus
dimiliki oleh manusia , karena orang yang tidak egois kehidupannya mengalir
bagai air ,yang ada disyukuri yang belum ada tidak menggangu pikirannya.Karena
sifat mengalahnya, nafsu untuk memiliki tipis. Melatih diri agar tidak egois
butuh kejujuran yang kuat.Semua yang kita miliki didunia ini adalah titipan
Tuhan untuk kita.Kita layaknya tamu yang datang dan membutuhkan pinjaman dan
pimjaman itu kelak akan kembali lagi kepada pemiliknya.Kedisiplinan untuk melatih
kejujuran tidak hanya berdampak pada diri kita sendiri,tapi juga pihak lain
karena disiplin memperlihatkan kualitas seseorang. Satu disiplin akan lahirkan
kedisipinan yang lain.Semua karakter dasar inilah yang akan dididik jadi
prilaku.Siapa yang belum punya karakter dasar jangan bercita-cita untuk
maju.Bina diri saja tidak bisa apalagi hendak menjadi unggulan, maka kita harus
memerlukan karakter unggul yang akan
mengantar anda menjadi manusia baik, maju dan unggul.
Ikhlas merupakan sifat baik yang amat mudah diucap namun
susah dilakukan. Begitu sulit dihayati sehingga boleh dibilang ikhlas adalah
roh perbuatan.Tidak ikhlas tidak ada nilainya. Yang orang bilang ,berbuat tapi
tidak ikhlas sia-sia.Perbuatan itu dikelompokan menjadi 2 katagori:wajib dan anjuran
dan semua itu harus dilakukan dengan keikhlasan.Ikhlas karena Tuhan, artinya
manusia berbuat baik bukan karena ingin dipuji, hendak cari nama,cari dukungan
atau bahasa kiasannya “ Ada udang di balik batu”.
Apapun yang kita
lakukan dengan ikhlas maka rasa sabar itu akan tumbuh. Sabar meminta
pengorbanan, agar semua pihak bisa mengutamakan hal yang
lebih besar ketimbang pribadi. Sabar dapat meluluhkan permusuhan, orang yang
tadinya marah,terbalik tenang karena yang dihadapinya amat sabar.Kesabaran
tidak hanya membawa persahabatan, namun juga penuh dengan kesantunan,
kelembutan,keharuan, keteduhan, kesejukan dan kedamainan.Orang yang sabar akan
selalu bersyukur dengan apa yang diperolehnya, mereka yang selalu bersyukur
tidak pernah terjebak dalam tarikan
pemikiran materi. Orang yang mencuri bisa mensyukuri hartanya.Jikapun bisa
hanya sesaat, nikmat hariahnya terpenuhi, tapi hati nurani mereka teriris-iris.
Mereka yang mencuri adalah orang tidak berani bertanggung jawab.Sedangkan orang
yang bertanggung jawab adalah orang yang mau mengakui kekeliruannya dan siap
menerima hukuman.
Orang yang
mengakui kekeliruan, tidak selamanya mendapat perlakuan buruk. Bisa saja orang
yang mengaku salah dapat simpatik besar. Justru karena itu kekeliruan bisa
dimaafkan untuk kemudian dibenahi bersama-sama. Ada orang yang akhirnya jadi
baik karena bertanggung jawab dan menyesali perbuatannya. Tetapi ada orang yang
jangan-jangan malah terjerumus karena selama ini merasa aman tidak pernah
membuat kekeliruan.Karena selalu berada
pada zona nyaman, kedewasaanya tidak tumbuh sehat.Mustahil orang bisa dewasa
tanpa melakukan kekeliruan.Sebagian besar dari pemerintah kita sekarang ini
lepas dari tanggung jawab, mereka hanya mementingkan hak, dan tak pernah mau
untuk melakukan kewajibannya, untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara.Mereka tidak tau bahwa dengan berkorban banyak pihak yang terbantu.Dalam
bahasa agama, berkorban itu adalah sedekah.Dalam bahasa sehari-hari, itu
kepedulian. Melalui berkorban seseorang
itu dapat memperbaiki dirinya, namun tidak ada paksaan untuk memperbaiki diri.
Tidak satu manusia pun bisa mengubah orang lain. Semua
itu kembali kepada masing-masing. Berubah untuk baik atau buruk sama-sama
berat, karena sama-sama sulit maka carilah yang halal dan baik. Berubahlah
karena Tuhan karena itu pasti kebaikan, jangan berubah karena jabatan, harta
ataupun gelar, karena itu keburukan .Perbaikilah diri dan terus waspada.
Berhati-hatilah iblis tidak pernah putus asa, dia tetap menunggu di tikungan
terakhir. Kesungguhan untuk lakukan perbaikan, itulah yang membuat banyak orang
kemudian jadi berhasil, kesungguhan itulah yang harusnya di cari. Kesungguhan
itu hanya bisa dijalankan bila kita punya komitmen dan tujuan yang jelas.
Setiap pemimpin harus bisa memimpin,namun harus melatih
diri agar memiliki jiwa kepemimpinan.Pemimpin esensial, itulah pemimpin yang
memiliki sifat kepemimpinan, setiap pemimpin 3 petanyaan yang menggugat
dirinya. Pertama, pastaskah dia memegang
jabatan ini. Kedua, cocokkah jabatan ini untuk dirinya. Bila cocok,
lastas ketiga mampukah dia perankan tugas jabatan ini. Keadilan pemimpin tampak
dari kesabarannya saat dia punya kekuasaan, punya jabatan, dan punya kekuatan.
Untuk menjadi pemimpin yang memiliki sifat kepemimpinan,
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat pertama, harus punya karakter
dasar. Syarat kedua, mesti punya karakter unggul. Syarat ketiga, harus mendidik
karakter pemimpin. Tanpa dididik, semua sifat pembentuk karakter itu masih
berupa nilai. Tanpa dijadikan perilaku, nilai baik itu hanya menjadi
pengetahuan saja. Untuk menjadi kebiasaan, apapun harus dilatih. Latihan terus
menerusjadilah perilaku, dengan perilaku, otomatis kebiasaan itu akan terbawa
kemanapun, dimanapun dan kapanpun.
“Karakter pemimpim” ada sembilan nilai pembentuknya.
Nilai utama yang harus dimiliki tiap pemimpin adalah adil. Kedua , arif
bijaksana adalah selalu menggunakan akal. Orang bijaksana adalah orang yang
selalu menggunakan akalnya, berbeda dengan orang pintar, dia hanya menggunakan
otaknya. Tanpa budi pekerti, banyak orang pintar yang ‘minteri’. Ketiga, pemimpin
yang negrawan, harus sama, harus sama-sama siap menderita bersama dengan yang
dipimpin itulah ksatria.Biasanya orang yang memilki jabatan, sulit untuk
berlaku biasa saja. Sebab jauh dari satpam sudah pasang kuda-kuda untuk memberi
hormat. Namun berbeda dengan pemimpin yang rendah hati, dia hidupnya sehat dan
tidak akan terusik saat orang lain pamer. Dia bahkan tersenyum saat yang lain
bertingkah dengan apa yang dimiliki.
Orang yang rendah hati itu jiwanya ringan, saat orang
lain emosional, orang rendah hati akan kontrol dirinya kuat. Sederhana
merupakan salah satu hasil dari rendah hati.Dengan rendah hati untuk sederhana,
kehidupan bangsa jadi sehat.Bayangkan jika pejabat yang mau naik angkutan umum,
ini pendidikan yang terasa karena menjadi contoh. Ini bukan kata-kata melainkan
tindakan.Sederhana itu dalam tampilan, rendah hati itu dalam bersikap. Tapi dalam
berpikir seorang pemimpin harus memiliki pandangan ke masa depan.Seorang
pemimpin harus bisa memprediksi apa yang kira-kira akan terjadi ke depan. Apa
yang akan terjadi besok, memang berhubungan dengan apa yang kita lakukan di
hari ini. Inilah nilai karakter pemimpin yang keenam. Pemimpin yang baik selalu
bisa menemukan dan memecahakan masalah. Pemimpin yang terbaik bisa mengajak tim
untuk memecahkan masalah. Pemimpin dari segala pemimpim yang terbaik adalah
yang bisa membangkitkan tanggung jawab
tim untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan.Sehingga akan terjalin
komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, komunikasi sangat penting
dilakukan karena tanpa adanya komunikasi maka pemimpin tidak mengetahui apa
yang harus dilakukan untuk mensejatherakan rakyatnya. Karena rakyatlah yang
memberikan inspirasi kepada pemimpinnya untuk menciptakan kesejatheraan.
Buku ini mengigatkan pentingnya karakter. Kita tahu bahwa
karakter dibangun bukan lewat lisan atau
tulisan, tapi lewat contoh. Orang tua mempraktekkan karakter di rumah, maka
anak-anak akan meniru. Hadirkan guru berkarakter disekolah, maka siswanya akan
meniru. Orang berkarakter akan menularkan karakternya. Kehadiran buku ini
dihapakan bisa menopang upaya penting dan urgen dalam membangun karakter
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar